ANALISIS KOMUNIKASI VIRTUAL MELALUI MEDIA INSTAGRAM PADA REMAJA DI DESA SENURO

Penelitian ini mengkaji fenomena komunikasi virtual melalui platform Instagram
di kalangan remaja Desa Senuro, sebuah wilayah pedesaan di Sumatera Selatan
yang mengalami perkembangan pesat dalam akses teknologi digital. Tujuan utama
dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana Instagram, sebagai bentuk
media baru, membentuk pola interaksi, ekspresi diri, dan konstruksi identitas sosial
pada remaja usia 13 hingga 21 tahun. Kehadiran media sosial dalam kehidupan
remaja telah mengubah cara mereka berkomunikasi, bergaul, serta membangun
citra diri di ruang publik virtual.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam
dan observasi langsung terhadap aktivitas remaja di Instagram. Penelitian ini
didasarkan pada Teori Komunikasi Virtual dan Teori Media Baru (New Media
Theory) dari Pierre Lévy, yang menjelaskan karakteristik interaktivitas, virtualitas,
hipertekstualitas, dan jaringan digital dalam membentuk pengalaman komunikasi
di era digital. Informan dipilih secara purposive dengan kriteria sebagai remaja aktif
pengguna Instagram yang berdomisili di Desa Senuro.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Instagram menjadi sarana komunikasi
multifungsi yang memungkinkan remaja menjalin hubungan sosial,
mengungkapkan opini dan emosi, serta mendapatkan validasi sosial melalui fitur-
fitur seperti story, reels, komentar, dan direct message. Platform ini tidak hanya
digunakan sebagai hiburan, tetapi juga sebagai alat untuk membentuk pengaruh
sosial dan mengekspresikan identitas. Namun, penelitian ini juga menemukan
tantangan yang muncul, seperti kesalahpahaman pesan, cyberbullying, menurunnya
interaksi tatap muka, serta tekanan psikologis untuk membangun citra diri yang
ideal di ruang digital.
Kata Kunci: Komunikasi Virtual, Instagram, Remaja, Media Sosial, Teori Media Baru,
Pierre Lévy, Interaksi Digital